
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa aktivitas tambang nikel yang dijalankan PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, tidak menunjukkan dampak lingkungan yang serius.
Pernyataan ini disampaikan Hanif dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (8/6/2025) kemarin, setelah tim dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melakukan tinjauan lapangan pada 26–31 Mei 2025.
"Memang kelihatannya pelaksanaan kegiatan tambang nikel di PT GN (GAG Nikel) ini relatif memenuhi kaidah-kaidah tata lingkungan," kata Hanif.
"Artinya, bahwa tingkat pencemaran (di Raja Ampat) yang nampak oleh mata itu hampir tidak terlalu serius," lanjutnya.
Menanggapi pernyataan Menteri Hanif, mantan Mantan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSP) pada era Kabinet Kerja, Yanuar Nugroho menyorot tajam dan menyuarakan kekecewaannya melalui akun X (dulu Twitter) @yanuarnugroho.
“Kalau kualitas menterinya saja seperti ini, jangan heran kalau negeri ini tak akan pernah maju. Memalukan,” tulis Yanuar dengan menyertakan tagar #saverajaampat, dikutip Senin (9/6/2025).
Meski KLH menyampaikan temuan positif, laporan dari Greenpeace menunjukkan fakta yang berbeda. Organisasi lingkungan tersebut menyebut bahwa eksploitasi nikel di Pulau Gag, Kawe, dan Manuran telah menyebabkan kerusakan lebih dari 500 hektare hutan dan memicu sedimentasi yang mengancam ekosistem laut Raja Ampat. (Wahyuni/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: