
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Jokowi, terus menyedot perhatian publik. Salah satu yang ikut angkat suara adalah kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan.
Menanggapi bukti-bukti berupa lembar pembayaran SPP yang ditampilkan oleh Bareskrim Polri saat merilis hasil penyelidikan mereka, Umar justru mengaku heran.
"Saya saja sampai sekarang gak pernah simpan bukti pembayaran SPP dari kuliah S1 sampai S3," ujar Umar di X @UmarHasibuan__ (25/5/2025).
Umar menilai bahwa hal yang paling penting dan lazim disimpan oleh alumni perguruan tinggi adalah ijazah, bukan kuitansi SPP yang dianggapnya tidak relevan untuk dibawa hingga puluhan tahun.
"Saya hanya simpan ijazah asli doang dari S1 sampai S3," tambahnya.
Sebelumnya, Dittipidum Bareskrim Polri menyatakan akan menjalin koordinasi dengan Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait laporan yang diajukan oleh mantan Presiden RI Jokowi mengenai tudingan ijazah palsu.
Koordinasi ini dilakukan setelah Dittipidum memutuskan untuk menghentikan penyelidikan atas aduan dugaan ijazah Jokowi cacat hukum, yang diajukan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), karena tidak ditemukan unsur pidana dalam kasus tersebut.
Hal ini diungkapkan Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis kemarin.
“Terkait adanya laporan di Polda Metro Jaya, tentu saja kami sebagai satuan pembina fungsi teknis tentu akan berkoordinasi,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa laporan yang dilayangkan Jokowi di Polda Metro Jaya masih berada dalam tahap penyelidikan, dan menegaskan bahwa Bareskrim tidak akan melakukan intervensi dalam penanganan perkara tersebut.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: