5 hours ago
3
konferensi pers PERPAMSI jelang IWWEF 2025 di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Senin (9/6/2025).
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) kembali menggelar agenda besar dua tahunan yang menjadi sorotan di sektor air yakni International Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2025.
Ajang bergengsi berskala internasional ini akan diselenggarakan pada 11–13 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), mengusung semangat baru dalam transformasi layanan air minum dan sanitasi nasional.
Di tengah euforia persiapan, tantangan nyata di sektor air tetap membayangi. Data UNICEF 2023 menunjukkan, cakupan layanan air minum perpipaan di Indonesia baru mencapai 19,47 persen—terendah di kawasan ASEAN.
Bahkan, Indonesia tertinggal dari negara-negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Sebagai perbandingan, Singapura dan Brunei telah mencapai cakupan 100 persen, sementara Malaysia dan Thailand masing-masing mencapai 95 persen dan 71 persen.
Tak jauh berbeda, target sanitasi aman terpusat sebesar 15 persen pada 2024 pun belum terwujud.
“Realisasi hingga kini baru mencapai 10,16 persen. Ini menjadi cermin bahwa infrastruktur dasar untuk kesehatan masyarakat masih memerlukan percepatan yang serius,” ujar Ketua Umum PERPAMSI, Arief Wisnu Cahyono, dalam konferensi pers di Jakarta Timur, Senin (9/6/2025).
Pemerintah pun mulai mengambil langkah strategis. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, visi besar Swasembada Air ditetapkan sebagai bagian dari Asta Cita 2029. Salah satu target ambisiusnya adalah meningkatkan cakupan layanan air minum perpipaan hingga 40 persen.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
